.gif)
PRAKATA
Sejak I made dari Universitas Cendrawasih mempopulerkan buah merah dan khasiatnya dalam membantu penyembuhan berbagai penyakit matu, buah merah menjadi idola. Akibatnya, buah merah ini menjadi emas merah bagi penduduk pribumi di pedalaman Jayawijaya. Bayangkan, dengan memasuki hutan selama 1-2 jam, mereka sudah bisa memanggul 5-10 buah merah. Buah merah itu kemudian dijual Rp.30.000 per buahnya. Jadi, pendapatan mereka bisa mencapai Rp.150.000-300.000 per hari. Belum lagi merebaknya industri yang menggerakkan perekonomian. Semua kalangan pun kemudian mengalami demam buah merah dan banyak yang menjadi jutawan dadakan.
Meskipun masih banyak pendapat kntroversial mengenai khasiatnya untuk penyembuhan, secara testimnial banyak pasien penderita berbagai penyakit yang jiwanya tertolong. Semua pendapat tersebut layak ditampung dan penelitian harus terus dilanjutkan untuk menyibak tabir di balik buah warisan nenek moyang orang Papua ini.
Hasil reportase dari pedalaman Papua yang dikombinasikan dengan pendapat berbagai kalangan ini paling tidak bisa menjawab teka-teki dan rasa penasaran masyarakat. Selanjutnya pro dan kontra pendapat dan penelitian yang masih dilakukan sebaiknya tetap ditampung agar memuaskan dahaga pembaca pada masa yang akan datang.
MENGENAL BUAH MERAH PAPUA
Mendengar nama Papua atau Irian, di kepala kita pasti langsung terbayang penduduk pribumi yang bagi sebagian orang menyeramkan. Belum lagi gerakan pengacau keamanan Papua atau OPM (Organisasi Papua Merdeka). Namun, dibalik bayangan menyeramkan tersebut, ternyata Papua menyimpan berbagai kekayaan alam, termasuk ratusan tanaman obat yang sangat mujarab untuk menyembuhkan berbagai penyakit, salah satunya adalah buah merah. Umumnya, penduduk pribumi Papua memakai buah merah untuk makanan pokok dengan ubi dan sayuran (daun ubi, daun singkong, dan daun pepaya). Di Papua, penyebaran buah merah hampir merata dari dataran rendah sampai dataran tinggi, tetapi pusat atau sentranya di daerah Pegunungan Jayawijaya.
JENIS, DESKRIPSI TANAMAN, DAN SYARAT TUMBUH
A. Jenis Buah Merah
Tanaman buah merah, masih satu famili dengan pandan. Tanaman yang bernama ilmiah Pandanus Conoideus ini di Wamena disebut dengan Sauk Eken dan di Lembah Baliem disebut dengan Tawi. Nama lain yang sering disebut oleh penduduk di pedalaman adalah Barugum untuk buah merah yang berukuran besar dan panjang, serta Kanenen untuk ukuran kecil dan pendek. Beberapa jenis buah merah diantaranya Ogi atau Barugum; Mallen; Wonnai; Bullur; Yanggiru atau Wanggeni; Kanenen; Kwambir dan Kumuluk; Kwanggok; Muni; Bomi; Magari dan Iliruk; Yibagarya dan Wigele.
B. Deskripsi Tanaman
Morfologi buah merah terdiri atas batang tanaman yang berbentuk bulat dan berkayu dengan diameter mencapai lebih dari 10 cm, dan memiliki cabang menyerupai tanaman pandan. Akar tanaman yang merupakan akar udara yang menempel di batang sampai ketinggian 150 cm. Daun yang berbentuk pita memanjang dengan warna hijau tua dan bagain tepi daun ditumbuhi duri, lebar daun 5-10 cm dan panjangnya bisa mencapai 150 cm. Bagian lain yang terpenting adalah buah yang berbentuk lonjong dengan diameter 5-15 cm, panjang bisa mencapai 150 cm dan berat 3-12 kg per buah. Buah merah Papua akan mencapai tingkat kematangan maksimal saat berumur 6 bulan setelah bunga mekar. Buah terdiri dari hati atau empulur dan biji yang menempel di empulur yang tersusun rapi, sehingga menyerupai kulit nangka, panjang biji sekitar 1 cm dan diameter 0,2 cm. Umumnya tanaman akan mengeluarkan buah untuk pertama kalinya saat berumur 3 tahun.
C. Syarat Tumbuh
Di habitat aslinya (Papua), tanaman buah merah tumbuh baik di dataran rendah (40 m dpl) sampai dataran tinggi (2000 m dpl). Namun, populasi terbanyak terdapat di dataran tinggi dengan ketinggian 1200-2000 m dpl. Tanaman ini biasanya banyak tumbuh di dataran terbuka dan terkena sinar matahari langsung tanpa terhalang tanaman lain. Buah merah banyak tumbuh di tanah dengan derajat keasaman atau pH 5-7. Suhu udara di daerah tumbuh buah merah umumnya dingin. Suhu di daerah Wamena, sentra buah merah ini rata-rata pada siang hari 170C dan pada malam hari bisa turun sampai kurang dari 100C. Karena dipengaruhi oleh iklim subtropis, kelembapan rata-ratanya 81%, curah hujan rata-rata 186 mm per bulan, dan kecepatan angin rata-rata 2,3 knot.
BUAH MERAH PENGGEMPUR PENYAKIT MAUT
A. Kandungan Kimia Buah Merah
Meskipun sudah dimanfaatkan secara turun temurun selama ribuan tahun sebagai makanan yang berkhasiat, kandungan kimia yang bermanfaat baru belakangan ini diketahui. Hal ini terungkap setelah buah ini diteliti oleh Drs. I Made Budi Msi, dari Universitas Cendrawasih. Kandungan gizi dari buah merah antara lain energi, protein, lemak, serat, kalsium, fosfor, besi, vitamin B1, vitamin C, Niasin, dan air. Sedang kandungan senyawa aktif pada buah merah antara lain karotenoid, tokoferol, betakaroten, alfa tokoferol, asam oleat, asam linoleat, asam linolenat, dan dekanoat.
B. Penyakit yang Bisa Disembuhkan
Berbagai penyakit yang bisa disembuhkan antara lain kanker atau tumor, HIV/AIDS, darah tinggi, asam urat, stroke, gangguan mata, diabetes mellitus, osteoporosis, meningkatkan libido atau aprodisiak, dan membantu meningkatkan kecerdasan otak.
DAYA BUAH MERAH
Masyarakat pedalaman Papua membudidayakan tanaman buah merah dengan cara perbanyakan tanaman, pengolahan lahan, penanaman, perawatan tanaman, mengendalikan hama dan penyakit, dan pemanenan. Sedang perawatan tanaman dilakukan dengan cara membersihkan tanaman, membumbun batang, dan pemupukan.
MENGOLAH BUAH MERAH
A. Minyak Buah Merah
Banyak cara mengkonsumsi buah merah sebagai obat. Namun, agar khasiat dan manfaatnya cepat dirasakan, serta keawetanya terjaga jika disimpan dalam waktu lama, biasanya buah merah diolah menjadi minyak dan pasta.
B. Produk dari Buah Merah Lainnya
Berikut adalah langkah-langkah mengolah buah merah. Pertama pilih buah merah yang sudah matang di pohon dan kemudian kupas. Ambil empulurnya, potong-potong, rendam, dan bersihkan dengan sikat. Setelah itu, masukkan ke dalam tempat perebusan, rebus sambil diaduk-aduk. Kemudian pisahkan atau ambil minyak yang dihasilkan, dan setelah dingin siap dikemas ke dalam botol yang telah dipersiapkan.
PENGALAMAN SEMBUH BUAH MERAH DAN KOMENTAR
Hingga saat ini masih ada kontroversi pendapat tentang khasiat dan manfaat buah merah dalam mengobati berbagai macam jenis penyakit. Tidak sedikit pihak dari kalangan akademisi, praktisi, dan kedokteran memiliki pendapat yang berbeda-beda tentang Pandanus Conoideus. Meskipun demikian, di lapangan menunjukkan berbagai fakta tentang keampuhannya, seperti banyaknya komentar dari masyarakat tentang pengalaman mereka mengkonsumsi buah merah sebagai obat.
MENGGELIAT BERSAMA BUAH MERAH
Buah merah dan minyaknya banyak diperjualbelikan di pasar tradisional. Di pasar Jibama, Wamena, buah merah dijual Rp.150.000-300.000 per ikat. Satu ikat berisi 5 buah yang sudah dibelah menjadi dua dan dikerok empulurnya. Jadi, harga per buahnya Rp.30.000-60.000. Sedang minyaknya diperdagangkan dalam kemasan botol bekas air mineral 600 cc atau jeriken bekas minyak goreng kapasitas 6 liter.
Minyak buah merah dalam botol bekas air mineral 600 cc dijual dengan harga Rp.40.000-60.000, dan jeriken bekas minyak goreng dijual dengan harga Rp.400.000-1.000.000. Fluktuasi harga minyak ini dipengaruhi oleh kadar endapannya. Penduduk pedalaman yang sebelumnya tidak memiliki penghasilan, sekarang dengan berjalan ke hutan dan membawa satu ikat buah merah sudah bisa memperoleh penghasilan Rp.150.000-300.000.
Jika, ada salah-salah kata, mohon dimaklumi...........
2 komentar:
Pa tuh SepBol?
MAsa Bolax Cuman Satu Nyang Maen KOk Bwanyak Bwanget..
Nunggu Golnya Lama Pula
Mending kSih pemainya Bola atu2 Byar Ail Byar ga' Rebutan...
Si!
Chao..!
ini referensi nya dari mana ya?
thanks
Posting Komentar